travel alhijaz, paket umroh murah 2017, umroh desember 2017, paket umroh januari 2017, paket umroh februari 2017, paket umroh maret 2017, daftar haji plus, jadwal keberangkatan umroh, kontak travel alhijaz, alamat kantor travel alhijaz, lokasi kantor travel alhijaz, travel alhijaz indowisata| travel umroh haji plus di jakarta utara, jakarta timur, jakarta barat, jakarta selatan, biaya promo paket umroh murah bulan desember 2016-2017 flight by Saudi Airlines | Travel Umroh Alhijaz Indowisata direct madinah

Spesial PROMO UMROH 2017 | Travel Umroh AlHijaz Indowisata Jakarta Timur | Harga Paket Umroh Murah Promo 2017 Malu Adalah Sebagian Dari ImanPromo Paket Umroh Murah 2017 | Travel Umroh Jakarta Timur Malu Adalah Sebagian Dari ImanPromo Paket Umroh Murah 2017 | Travel Umroh Jakarta Timur

PAKET UMROH 2016-2017

Jumat, 10 April 2015

Sifat Malu “Yang Mulia”

Manusia akan hidup di dalam kebaikan selama rasa malu masih tetap dipelihara, seperti dahan akan selalu segar selama masih terbungkus kulitnya. Secara kodrat, kaum wanita luar biasa mujur, dianugrahi fitrah penciptaannya  melalui rasa malu yang jauh lebih dominan dibandingkan dgn pria. Akan tetapi, ironisnya, akhir-akhir ini sangat banyak wanita yang bahkan merasakan malu memiliki sifat malu kemudian berupaya mencampakkan jauh-jauh sifat mulia serta terpuji tersebut. Hingga, terlampau banyak kita jumpai sekarang kaum wanita yang jauh tidak tahu malu daripada laki-laki. Paket Umroh Bulan Ramadhan 2016

Malu adalah sebagian dari iman

Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015

Malu Termasuk Sebagian Dari Iman
Berkurangnya sifat malu pada masyarakat termasuk salah satu pedoman degradasi iman. Karena, rasa malu akan secepatnya menyingkir dengan sendirinya tatkala iman telah terkikis. Seperti sabda Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam, yang artinya ialah
: “Malu dan iman saling berpasangan. Apabila salah satunya hilang, maka yang lain turut hilang.” (HR: Hakim dalam kitab Al-Mustadrak, ia berkata hadits ini shahih dengan syarat Bukhari Muslim dan Dzahabi menyepakatinya)

Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam sempat melewati seorang laki-laki Anshar yang mencela sifat malu saudaranya. Untuk itu Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya adalah : “Tinggalkan dia. Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.”

Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya adalah : “Iman itu ada tujuh puluh bagian. Yang paling tinggi adalah kalimat ‘la ilaha illallah’ dan yang paling rendah ialah menyingkirkan duri di jalan. Dan malu merupakan bagian dari iman.” (HR: Bukhari)

Paket Umroh Bulan April 2015

Malu, Kunci Seluruh Kebaikan
Malu termasuk penghalang seseorang untuk melakukan perbuatan dosa. Hasrat seseorang tuk berbuat dosa berbanding terbalik dengan rasa malu yg dimilikinya.

Abu Hatim berkata: “Apabila manusia terbiasa malu, hingga dalam dirinya terdapat faktor-faktor yang mendorong kepada kebaikan. Kebalikannya orang yang tak tahu malu serta terbiasa berbicara kotor hingga pada dirinya tak akan muncul faktor-faktor yang mendorong kepada kebaikan, yang datang cuma kejahatan.”

Muhammad Ibnu Abdullah Al-Baghdadi melantunkan syair seperti berikut:
“Apabila cahaya wajah berkurang,
maka berkurang jua rasa malunya
Tidak ada keindahan pada wajah,
Bila cahayanya berkurang
Rasa malumu peliharalah selalu,
Sesungguhnya sesuatu yang menandakan kemuliaan seseorang,
Adalah rasa malunya.”
Paket Umroh Bulan Mei 2015
Malu Bukan Berarti Tidak Pede
Memiliki sifat malu tidak berarti mengakibatkan kita rendah diri, minder, atau nggak pede. Lebih lagi gara-gara ketidakpedean tersebut kita jadi urung menjalankan kebaikan, amal shalih, serta menuntut ilmu. Bila hal tersebut berlaku dalam diri kita, cobalah kita untuk introspeksi, apa sesungguhnya malu yang kita rasakan itu karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala atau dikarenakan manusia. Seumpama saja kita malu menggunakan jilbab yang syar’I, malu memperlihatkan jati diri selaku seorang Pria Muslim ataupun malu pergi ke majelis ta’lim. Apa malu yang demikian itu karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala ataupun sebatas rasa malu, ketakutan dan kecemasan anda pada selain-Nya? Padahal, malu pada Alloh-lah yang semestinya kita utamakan. Bukankah Allah-lah yang sangat berhak kita malu terhadap-Nya?

Al-Qurthubi rahimahulloh berkata: “Al-Musthafa (Nabi Muhammad) Shallallahu ‘alaihi wa Sallam merupakan orang yang pemalu. Beliau menyuruh (umatnya) supaya memiliki sifat malu. Tetapi satu hal yang perlu dipahami bahwa malu tak dapat merintangi kebenaran yang beliau katakan ataupun menghalangi urusan agama yang beliau jadikan pegangan seperti dengan firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya adalah: “Dan Alloh tidak malu (menerangkan) yang benar” (QS: Al-Ahzab: 53)”.

Sifat malu terkadang adakalanya mesti disingkirkan, diantaranya sewaktu kita menuntut ilmu. Pada hal terkait, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah berkata: “Orang yang tidak tahu tak selayaknya malu untuk bertanya, dan orang yang ditanya tak perlu malu apabila tidak mengetahuinya untuk mengatakan: Saya tidak tahu”.

Imam Bukhari rahimahulloh berkata: “Orang yang pemalu dan sombong tak akan bisa mempelajari ilmu.” Hal terkait pun dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan Aisyah radhiyallahu ‘anha. Ia berkata, “Sebaik-baik wanita ialah wanita Anshar. Rasa malu dalam diri mereka tak menghalangi mereka mendalami ilmu agama.” (Fathul Bari 1/229)
Paket Umroh Awal Bulan Ramadhan 2016
Sifat Malu Harus Senantiasa Ditumbuhkan
Sifat yang mulia tersebut selayaknyalah kita pupuk dgn baik serta kita jaga supaya tidak musnah dari diri kita. Berbahagialah kita, apabila kita terlahir sebagai seorang yang punya sifat pemalu, yang artinya adalah kita sudah mengantongi sifat dasar yang benar. Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda pada Asyaj dari bani Anshar, yang artinya adalah sebagai berikut : “Pada dirimu ada 2 sifat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sukai.” Lalu ia bertanya, “Apakah itu, wahai Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam?” Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab; “Sabar dan malu”. Asyaj bertanya kembali, “Apa kedua sifat tersebut telah ada sejak dahulu atau baru muncul?”. Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Sejak dahulu.” Asyaj berkata, “Puji syukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sudah memberikanku 2 sifat yang Allah sukai “ (HR: Ibnu Abi ‘Ashim).

Travel Umroh Murah 2016 di Jakarta. Bilamana memang kita rasakan sifat tersebut minim di dalam diri kita, maka tak usah risau dikarenakan sifat tersebut bisa ditumbuhkan. Dengan menambahkan iman, ma’rifatulloh, serta pendekatan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga di dalam diri kita akan timbul kesadaran yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa selalu mengawasi, mengetahui segala sesuatu yang kita kerjakan serta yang kita simpan di dalam hati hingga akan tumbuhlah malu imani yang dapat mencegah seseorang berbuat dosa karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu a’lam.





PT. Khazzanah Al-Anshary Tour & Travel

Jl. I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Duren Sawit - Jakarta Timur

Hp. 0812-9121-2232
     
PIN BB : 594E03C4

Email : info.khazzanahtravel@gmail.com

Informasi selengkapnya hubungi Ari Chrismanto

0 komentar:

Posting Komentar